BeritaDaerah

Audiensi DPN Jamkeswatch FSPMI dengan BPJS Kesehatan Wilayah V: Bahas 12 Permasalahan Program JKN

75
×

Audiensi DPN Jamkeswatch FSPMI dengan BPJS Kesehatan Wilayah V: Bahas 12 Permasalahan Program JKN

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kab.Bogor

Bandung, DPN Jamkeswatch FSPMI mengadakan audiensi dengan Kepala Deputi Direksi Wilayah V BPJS Kesehatan Jawa Barat, Siswandi, di kantor BPJS Kesehatan, Jl. Dr. Djunjunan, Bandung. Dalam pertemuan ini, hadir perwakilan dari DPN Jamkeswatch FSPMI yang dipimpin oleh Sekjen DPP FSPMI, Sabilar Rosyad, serta Direktur Jamkeswatch, Tommy Juniannur, bersama jajaran pengurus lainnya.

 

Siswandi, dalam sambutannya, menyoroti peran penting Jamkeswatch sebagai mitra masyarakat dalam membantu akses terhadap layanan kesehatan. “Ada juga masyarakat yang kebingungan ketika ingin mendapatkan layanan, dan di tengah kesulitan mereka, Jamkeswatch hadir membantu,” ujarnya.

Usai Sambutan Sekjen DPP FSPMI dan Direktur Jamkeswatch FSPMI, Pada audiensi ini, pihak DPN Jamkeswatch FSPMI, yang disampaikan oleh Sekretaris DPN Jamkeswatch, Heri Irawan, menyampaikan sejumlah permasalahan terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Heri memaparkan 12 isu utama yang dihadapi baik dari segi kebijakan maupun implementasi di lapangan. Beberapa poin krusial yang disampaikan antara lain:

1. Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) – Kekhawatiran bahwa KRIS dapat mengurangi manfaat layanan bagi peserta PPU (Pekerja Penerima Upah) dan adanya potensi kenaikan iuran bagi peserta PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah) kelas 3.

2. Aplikasi Mobile JKN – Kendala teknis yang sering dihadapi oleh peserta saat menggunakan aplikasi, yang berdampak pada akses layanan kesehatan.

3. Pelayanan di Fasilitas Kesehatan – Berbagai keluhan terkait kualitas pelayanan yang diterima peserta JKN di fasilitas kesehatan, yang dianggap perlu perbaikan untuk meningkatkan kesejahteraan peserta.

4. Kepesertaan UHC Kab/Kota di Jawabarat.

Acara audiensi dilanjutkan dengan diskusi dan sesi tanya jawab antara kedua belah pihak. Audiensi ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik dalam memperbaiki pelaksanaan Program JKN agar lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.tutupnya

Reporter : subur

Editor : ref

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 468x60 Example 468x60