BeritaDaerah

DPRD KABUPATEN BOGOR DAPIL 3 MELAKSANAKAN RESES YANG DIPUSATKAN DI AULA KECAMATAN MEGAMENDUNG.

354
×

DPRD KABUPATEN BOGOR DAPIL 3 MELAKSANAKAN RESES YANG DIPUSATKAN DI AULA KECAMATAN MEGAMENDUNG.

Sebarkan artikel ini
Oplus_131072
Example 468x60

Kab.Bogor

Kegiatan reses DPRD Kabupaten Bogor di Pusatkan di aula Kecamatan Megamendung pada masa Sidang pertama 2025 di dapi 3 pada selasa 18/02/2025.

Dalam acara Reses tersebut turut dihadiri oleh Camat Megamendung dan Wawan Hikal Kurdi, Nurunisa Setiawan, Abdul Jalil, Usup,Ismail, Hery Aristandi , Fahirmal Fahim, dan beberapa toloh masyarat megamendung dan warga sekitar.

Kegiatan Reses DPRD Kabupaten Bogor pada masa sidang pertama 2025 di Dapil 3 dihujani usulan dan desakan meningkatkan infrastruktur berupa jalan, fasilitas Pendidikan serta sarana prasana bagi penyandang Disabilitas.

Dalam agenda reses di aula kantor Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor itu, Camat Megamendung Ridwan mengungkapkan kontribusi pendapatan daerah dari Kecamatan Megamendung, Bogor sebesar Rp210 milyar, terbesar kedua se Kabupaten Bogor pada 2024.

Menurutnya, hal itu tidak sebanding dengan pertumbuhan sarana dan prasaran insfratruktur jalan khususnya jalan lingkungan dan jalan kabupaten.

“Berdasarkan review anggaran berdasarkan Musrenbang, pagu indikatif tahun 2024, dari anggaran Rp18 miliar hanya terealisasi Rp3,3 miliar. Tahun sebelumnya juga sama, dari pagu indikatif Rp11 miliar hanya terealisasi Rp1,1 miliar. Sehingga pembangunan di Kecamatan Megamendung sedikit tersendat, hanya sedikit proyek pembangunan,” jelas Camat Megamendung, Ridwan, Selasa (18/2/2025).

Infrastruktur jalan khususnya di Megamendung tidak banyak yang baru. Akses jalan yang eksisting saat ini hamper sama tidak berubah pada tahun 2000 awal lalu.

Pemerintah pusat berfokus pada jalan utama Puncak saja namun tidak pada jalan di pelosok dan pedalaman di Megamendung dan Cisarua.

Perbaikan berupa pelebaran dan di bukanya akses jalan lingkungan banyak di buka dari swadaya pemilik lahan untuk menghubungkan antar kampung dan antar desa.

Pada kesempatan tersebut salah seorang Warga Megamendung meminta di setiap desa terdapat CCTV untuk meningkatkan keamanan.

Maraknya aksi tawuran pada malam hingga dini hari hingga memakan Korban menjadi kecemasan warga di sana.

” Kalau malam kita was was, ada geng motor konvoi yang tujuannya mencari korban siapa saja, ada kakek kakek di jalan ga tau apa apa di bacok, kita meminta di setiap Desa ada kamera CCTV,” ukar salah seorang warga dalam forum.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Hikal Kurdi yang berasal dari Daerah pemilihan 3 Kabupaten Bogor itupun berpesan jika kebutuhan anggaran untuk seluruh wilayah sekabupaten Bogor tidak merata.

Wawan mengakui daerah dengan kontribusi PAD yang tinggi tidak sebanding dengan belanja daerah yang di gelontorkan.

” Untuk Pelebaran jalan alternatif Megamendung (ruas Bendungan – Sukabirus dan Cikopo Selatan) harus bisa dieksekusi tahun 2026, karena Detail Engineering Design (DED) pelebaran jalan Megamendung sudah dibuat dan sedang proses lelang maka tahun 2026 harus dieksekusi,” tegas Wawan Hikal.

Kegiatan Reses di lakukan serentak di 6 daerah pemilihan sekabupaten Bogor untuk menyerap aspirasi warga serta mengumpulkan daftar inventarisir masalah.

Reporter : sdn
Efitor : red

Kegiatan reses DPRD Kabupaten Bogor di Pusatkan di aula Kecamatan Megamendung pada masa Sidang pertama 2025 di dapi 3 pada selasa 18/02/2025.

Dalam acara Reses tersebut turut dihadiri oleh Camat Megamendung dan Wawan Hikal Kurdi, Nurunisa Setiawan, Abdul Jalil, Usup,Ismail, Hery Aristandi , Fahirmal Fahim, dan beberapa toloh masyarat megamendung dan warga sekitar.

Kegiatan Reses DPRD Kabupaten Bogor pada masa sidang pertama 2025 di Dapil 3 dihujani usulan dan desakan meningkatkan infrastruktur berupa jalan, fasilitas Pendidikan serta sarana prasana bagi penyandang Disabilitas.

Dalam agenda reses di aula kantor Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor itu, Camat Megamendung Ridwan mengungkapkan kontribusi pendapatan daerah dari Kecamatan Megamendung, Bogor sebesar Rp210 milyar, terbesar kedua se Kabupaten Bogor pada 2024.

Menurutnya, hal itu tidak sebanding dengan pertumbuhan sarana dan prasaran insfratruktur jalan khususnya jalan lingkungan dan jalan kabupaten.

“Berdasarkan review anggaran berdasarkan Musrenbang, pagu indikatif tahun 2024, dari anggaran Rp18 miliar hanya terealisasi Rp3,3 miliar. Tahun sebelumnya juga sama, dari pagu indikatif Rp11 miliar hanya terealisasi Rp1,1 miliar. Sehingga pembangunan di Kecamatan Megamendung sedikit tersendat, hanya sedikit proyek pembangunan,” jelas Camat Megamendung, Ridwan, Selasa (18/2/2025).

Infrastruktur jalan khususnya di Megamendung tidak banyak yang baru. Akses jalan yang eksisting saat ini hamper sama tidak berubah pada tahun 2000 awal lalu.

Pemerintah pusat berfokus pada jalan utama Puncak saja namun tidak pada jalan di pelosok dan pedalaman di Megamendung dan Cisarua.

Perbaikan berupa pelebaran dan di bukanya akses jalan lingkungan banyak di buka dari swadaya pemilik lahan untuk menghubungkan antar kampung dan antar desa.

Pada kesempatan tersebut salah seorang Warga Megamendung meminta di setiap desa terdapat CCTV untuk meningkatkan keamanan.

Maraknya aksi tawuran pada malam hingga dini hari hingga memakan Korban menjadi kecemasan warga di sana.

” Kalau malam kita was was, ada geng motor konvoi yang tujuannya mencari korban siapa saja, ada kakek kakek di jalan ga tau apa apa di bacok, kita meminta di setiap Desa ada kamera CCTV,” ukar salah seorang warga dalam forum.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Hikal Kurdi yang berasal dari Daerah pemilihan 3 Kabupaten Bogor itupun berpesan jika kebutuhan anggaran untuk seluruh wilayah sekabupaten Bogor tidak merata.

Wawan mengakui daerah dengan kontribusi PAD yang tinggi tidak sebanding dengan belanja daerah yang di gelontorkan.

” Untuk Pelebaran jalan alternatif Megamendung (ruas Bendungan – Sukabirus dan Cikopo Selatan) harus bisa dieksekusi tahun 2026, karena Detail Engineering Design (DED) pelebaran jalan Megamendung sudah dibuat dan sedang proses lelang maka tahun 2026 harus dieksekusi,” tegas Wawan Hikal.

Kegiatan Reses di lakukan serentak di 6 daerah pemilihan sekabupaten Bogor untuk menyerap aspirasi warga serta mengumpulkan daftar inventarisir masalah.

Reporter : sdn
Efitor : red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 468x60 Example 468x60